Motif Kakak Ipar Aniaya Bocah 14 Tahun Hingga Tewas di Karawang Terungkap, Pelaku Mengaku Kesal

Motif kakak ipar membunuh bocah 14 tahun berinisial S di Karawang, Jawa Barat, akhirnya terungkap. Sebelumnya korban S sempat dikira meninggal dunia karena gantung diri. Namun, setelah polisi melakukan penyelidikan, ternyata S merupakan korban pembunuhan kakak iparnya Tarmin (26).

Tersangka sengaja merekayasa kematian korban seolah olah bunuh diri. "Dari hasil pemeriksaan terungkap bahwa ada kekesalan pelaku terhadap korban yang juga tinggal di rumah pelaku sebagai adik ipar," kata Kapolres Karawang AKBP Aldi Subartono saat konferensi pers di Mapolres Karawang, Senin (23/5/2022). Menurut AKBP Aldi Subarono, kekesalan itu menjadi motif awal tersangka Tarmin untuk menganiaya korban hingga tewas.

Kekesalan itu mulai dari korban sering meninggalkan rumah dan terakhir cekcok perihal menghutangi bensin kepada pembeli. "Kita masih dalami lagi terkait motif tersangka itu, sementara dari keterangan motifnya karena kesal," imbuh dia. Atas perbuatannya, tersangka dijerat Pasal 80 ayat (3) UU RI No. 35 Tahun 2014 Tentang perubahan atas UU RI No. 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak sebagai mana di rubah dan di tambah dengan UU RI No 17 Tahun 2016 tentang Penetapan Perpu No 1 Tahun 2016 tentang Perubahan Ke 2 atas UU RI No 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak menjadi Undang undang.

"Kami kenai tersangka dengan ancaman pidana maksimal 15 tahun penjara,” ujarnya Diberitakan sebelumnya, polisi telah menetapkan tersangka pembunuhan S, bocah 14 tahun yang ditemukan seperti bunuh diri dengan seutas tali. Kematian bocah itu diketahui pada Senin (9/5/2022) pukul 19.00 WIB, di bawah jembatan tol Jakarta Cikampek di belakang KIIC, Dusun Pajaten, RT 003, RW 002, Desa Sirnabaya, Kecamatan Telukjambe Timur, Kabupaten Karawang, Jawa Barat.

Belakangan terungkap bahwa bocah berinisial S tersebut ternyata tewas karena dianiaya kerabat dekatnya, yaitu T (26). Saat itu disebut mengakhiri hidup dengan seutas tali setelah usai dimarahi kerabatnya lantaran bensin yang dijualnya belum dibayar konsumen.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *