Nasib pilu menimpa bocah berusia dua tahun di Bengkulu. Dia menjadi korban penganiayaan yang dilakukan oleh ayah kandungnya sendiri, DAR (32). Penganiayaan itu terjadi di Kelurahan Bentiring, Kota Bengkulu.
Akibat penganiayaan tersebut, bagian alat vital korban mengalami bengkak. Pelaku yang bekerja sebagai satpam itu saat ini telah diamankan di Polres Bengkulu. "Kita mendapatkan laporan adanya tindak pidana kekerasan dalam rumah tangga dan kekerasan terhadap anak. Kemudian tim bergerak menangkap pelaku," kata Kasat Reskrim Polres Bengkulu, AKP Welliwanto Malau kepada , Minggu (18/9/2022).
Kasus ini terungkap pada Jumat (16/9/2022). Bermula saat bibi dan nenek korban datang berkunjung ke rumah DAR. Keduanya sempat dihalangi untuk bertemu dengan korban.
Namun, mereka terus memaksa hingga akhirnya bisa bertemu dengan korban. Kemudian, korban ingin buang air kecil dan minta ditemani oleh sang nenek. Saat itulah, sang nenek mendengar korban mengeluh kesakitan.
Saat diperiksa, ternyata bagian vital korban memar dan membengkak. Selain itu, badan korban juga demam. Bibi dan nenek bergegas hendak membawa korban ke rumah sakit.
Namun, niat keduanya dihalangi oleh DAR. DAR kemudian mengusir keduanya. Setelah kejadian itu, Bibi dan nenek korban memutuskan untuk melapor ke Polres Bengkulu.
Dikutip dari korban tinggal bersama ayah kandung dan ibu tirinya. Diketahui, ibu kandung korban telah meninggal dunia. "Ibu kandung anak ini sudah meninggal dunia, jadi dia tinggal sama bapak kandung dan ibu tirinya," ujar tetangga pelaku.
Tetangga pun tak menyangka pelaku tega menganiaya anak kandungnya sendiri. Di mata warga sekitar, pelaku berperilaku baik dan kerap terlihat pergi ke masjid. "Kalau DAR itu kalau dari pakaiannya rapi, sering juga ke masjid, tapi memang jarang bergaul dengan tetangga," jelasnya.
Menurutnya, hampir setiap hari, rumah pelaku tertutup rapat dan hampir tak pernah berkomunikasi dengan warga sekitar. "Dia ini baru pindah juga bulan Juni kemarin, ditambah jarang keluar rumah, jadi kami hampir tidak terlalu kenal sama mereka," ungkapnya. Masih dari , DE (47), kakak kandung pelaku menduga, penganiayaan itu dilakukan adiknya karena sedang dilanda kekalutan dan emosi yang tidak stabil.
"Kalau alasan pastinya saya tidak tahu, tapi mungkin karena kondisi istrinya sedang hamil muda, terus ada juga beban pekerjaan." "Ditambah mungkin anaknya ini lagi rewel butuh perhatian dari ayahnya, jadi adik saya ini terpancing emosinya," terangnya, Senin (19/9/2022). DE pun mengaku kaget dengan perbuatan adiknya yang tega menganiaya sang anak yang masih balita.
"Saya jujur tidak menyangka adik saya bisa berbuat seperti itu, padahal setahu saya, dia itu orang yang baik dan alim," ungkapnya. Atas tindakan kekerasan yang dialaminya, korban saat ini mengalami trauma. Kendati demikian, kondisinya berangsur membaik.
"Korban masih trauma, waktu kami mau ajak jalan jalan anak ini nangis karena takut dibawa ke bapaknya." "Dengar nama bapaknya saja nangis, masih trauma sekali," tambahnya.